Jokowi Jadi Gubernur Jakarta, Setangguh Rubah Padang Pasirkah?

Oleh: - 16 Oktober 2012  |

Instagram

Joko Widodo dan Erwin Rommel
Joko Widodo dan Erwin Rommel (dok. pribadi)

Minggu ini hujan terus mengguyur Solo, seperti halnya kemarin, Senin (15/10/2012) hujan membasahi kota kecil ini ketika mantan Walikota kebangganya sedang menjalani pelantikan Gubernur di Jakarta. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta resmi melantik Joko Widodo menjadi Gubernur DKI jakarta 2012-2017, masyarakat Solo turut bersuka cita dalam pesta demokrasi DKI Jakarta. Putra Solo itu telah memenangkan pertempuran di medan laga yang luar biasa dahsyatnya.

Joko Widodo Mandapat amanat dari rakyat Jakarta yang telah memilihnya untuk menguraikan benang kusut problematika Ibu kota yang telah bertahun-tahun menghinggapi Jakarta, harapan masyarakat jakarta, Jokowi adalah setetes air hujan dalam kemarau yang panjang!, mampukah Jokowi menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Ibu Kota? Mampukah Pria sederhana 51 tahun ini menaklukan Jakarta untuk yang kedua kalinya, setelah sebelumnya berhasil menakhlukan hati rakyatnya?

Berkaca dari apa yang telah dilakukanya di Solo selama ini, Jokowi memang memiliki kapabilitas untuk menyelesaikan masalah yang ada di Jakarta? Tentu dengan berbagai catatan. Masalahnya sekomplek apa? medannya sekeras apa? dan siapa orang-orang dibelakangnya?. Dalam hati, sebenarnya saya takut Sosok Jokowi yang sekarang banyak dipuja-puja,2-3 tahun lagi menjadi sosok yang sangat menyebalkan di mata orang jakarta, bukan karena Jokowi berbuat buruk, namun karena kebaikan Jokowi tak mampu menyelesaikan masalah di Jakarta tersebut.

Orang baik ketika berada di lingkungan yang ‘salah’ kadang malah membuat dia terlihat selalu salah, mengingatkan saya pada salah satu jenderal perang idola saya, Erwin Rommel si ‘Rubah Padang Pasir’, Jenderal legendaris Jerman era NAZI.  Dia sangat hebat ketika memimpin pasukannya di lapangan, juga dikenal sangat baik dalam memperlakukan para tawanan perang,  hingga membuat lawan-lawannya respek terhadap dia. Namun cukupkah kehebatan rommel memenangkan Jerman dalam Perang Dunia II? Cukupkah kebaikan rommel menjadikan dia bisa menikmati hari tua? Jawabanya Tidak!

Baca juga:

Predikat sebagai Jendral NAZI membuat apa yang dilakukan Rommel seolah-olah selalu salah di mata sejarah, Sungguh malang nasib rommel harus mengakhiri hidupnya dengan racun sianida. Hal yang sama saya takutkan akan terjadi pada bapak jokowi, ketika dia nanti telah berusaha 110 persen untuk memperbaiki jakarta, namun karena tak kunjung terlihat hasilnya dia akan menjadi orang yang salah di mata warga Jakarta. Sejauh mana warga jakarta mau menunggu hasil kinerja bapak Jokowi, itulah yang yang menjadi kuncinya,1 tahun? 3 tahun? Atau 5 tahun seprti masa jabatan penuh yang diembannya.

Wakil Gubernur terpilih, Basuki Cahya Purnama, dalam beberapa kesempatan sering mengungkapkan bahwa masalah di Jakarta bisa terseleselesikan, khusus untuk masalah sistem birokrasi Pemprov DKI Jakarta itu seperti sebuah kereta api,  jika lokomotifnya lurus gerbong-gerbong di belakangya akan lurus pula, begitulah perandaian yang sering diberikan wakil Pak Jokowi tersebut, semoga memang sesimpel itu untuk menyelesaikanya, luruskan lokomotifnya sambil berharap tak ada yang berniat menyabotase rel kereta api tersebut.

Memang tak hanya masalah Sistem birokrasi Pemprov DKI Jakarta yang menjadi Pekerjaan Rumah Jokowi, masih banyak masalah lain menanti Jokowi-Ahok, doa kami dan seluruh warga Solo, Jokowi bisa menyelesaikan masalah Jakarta. Semoga warga jakarta bisa melihat kinerja pak Jokowi  berdasarkan proses yang dilakukannya bukan pada hasilnya, walau pun hasil yang maksimal adalah harapan utama mereka warga Jakarta, Akhir kata Semoga berhasil Pak Jokowi! sebagaimana Jenderal Rommel berhasil menakhlukan panasanya medan perang Gurun Afrika Utara lebih dari setengah abad lalu!

Berita Terkait.

46 Komentar

  1. Nakusan Computer
    30 Oktober 2012 @22:29:42

    mudah2an jakarta bs lbh baik d tangan pak Jokowi… Amiin..

    Reply

  2. ndop
    3 November 2012 @06:38:43

    agak aneh ketika wartawan bertanya di hari pertama jokowi kerja. bertanya mengenai bagemana perkembangan mengatasi ini itu.. btw baru sehari kerja aja kok udah disuruh menceritakan hal yg selesainya dalam waktu tahunan..

    *gak iso mbayangne betapa “jengkel”nya Jokowi ditanya seperti itu, wartawan kadang2 pertanyaannya gak masuk akal. menjebak sekali*

    Reply

    • Yos Beda
      5 November 2012 @09:50:59

      hehehehe, iya mas, pejabat sekarang memang harus berhati-hati dalam menjawab pertanyaan wartawan, pak jokowi saja waktu kampanye kemarin sering banget pernyataan2nya sedeikit dipelintir oleh media 🙂

      Reply

  3. Agus Mulyadi
    3 November 2012 @17:40:54

    Dalam sejarahnya, Rommel meminum sianida bukan karena terpaksa, tapi karena itu pilihan (saat itu ketika terjadi isu kudeta, rommel termasuk salah satu jenderal yg dicurigai, dan diberi opsi mau mengaku sebagai pemberontak, atau bunuh diri, dan saat itu ia lebih memilih bunuh diri dengan minum sianida).

    Jika itu diaplikasikan pada jokowi, berarti jokowi harus memilih antara dua pilihan (jika dianggap gagal sebagai gubernur)….

    Mengundurkan diri, atau menghinakan diri….

    Silahkan pak jokowoi sendiri yang memilih….

    Reply

    • Yos Beda
      5 November 2012 @09:47:41

      Komentar yang menarik mas, tapi maaf mas agus, saya ngga pernah menyebutkan kata “terpaksa” deh dipostingan ini tapi “harus”, harus dalam artian tak ada pilihan lain seperti yang mas agus bilang. Seperti makan buah simalakama gitu deh.

      Dan saya rasa Rommel memilih mengakhiri hidupnya bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk keluarganya yang juga diancam akan dibinasakan, jadi dia memilih dia yang mati asal keluarganya yang selamat, keren sekali ya.

      Satu lagi “Valkyrie” setahu saya kurang tepat kalau dikategorikan sebagai isu, karena kudeta itu benar-benar terjadi. CMIIW ya

      Reply

  4. Agus Mulyadi
    22 November 2012 @18:48:46

    wah, ternyata njenengan memang pecinta rommel sejati, mantap. Sya sebenernya juga suka, tapi ga terlalu.

    Oh ya, “Satu lagi “Valkyrie” setahu saya kurang tepat kalau dikategorikan sebagai isu, karena kudeta itu benar-benar terjadi.”

    Bukankah saat rommel bunuh diri, hitler masih berkuasa, berarti namanya tetap masih isu dong. soalnya belum ada kudeta. itu setahu saya…

    Reply

  5. baju muslimah bandung
    3 Desember 2012 @14:44:19

    Pemimpin yang baik yang langsung terjun ke kalangan masyrakat bawah, banyak menyerap aspirasi di tingkat bawah, saya yakin jokowi bisa..pasti bisa

    Reply

  6. toner ratu
    6 Desember 2012 @15:39:01

    saya sangat salut kepada pak jokowi, rasa kebersamaan sangat tercipta dari beliau

    Reply

  7. Jubah Fesyen
    17 Agustus 2013 @03:54:43

    Betul tu… haa camnie ler… simple and steady…
    walaupun simple tapi artikel berisi .. tahniah
    admin 🙂

    Reply

  8. Ciara
    21 Januari 2014 @12:04:47

    Hi admin … saya tertarik dengan cara olahan dan blog nie…
    boleh saya tau camna nak jadi blogger cam awak atau kat mana boleh saya belajar ?

    Reply

  9. kitchen set bandung
    28 Juli 2017 @10:29:49

    dan sekarang dia sudah jadi orang nomor wahid di indonesia. perjalanan karir sangat great untuk ukurang mantan walikota. semoga indonesia jadi lebih baik aja. 🙂

    Reply

Tinggalkan Balasan