Pak Adhyaksa Dault kemana? tanya kenapa?

Oleh: - 23 Oktober 2009  |

Instagram

Pak Adhyaksa Dault / republika.co.id
Pak Adhyaksa Dault (dok. pribadi)

KECEWA!!!!, itulah satu kata yg ada dalam benak gw waktu melihat pembacaan susunen menteri kabinet indonesia bersatu  jilid 2 di TV td malam, bagaimana ngga kecewa, posisi Menneg Pemuda dan Olahraga yang sebelumnya diduduki oleh pak Adhyaksa Dault sekarang tidak lagi beliau jabat, padahal gw selaku generasi muda, sangat mengidolakan sosok beliau,  karena kinerja beliau yang TEOPE BEGETE  semasa masih menjabat menpora. beliau sangat aktif mendukung pemuda2 indonesia yang berprestasi, gw sangat kagum ma beliau karena selalu ada pada saat putra-putri bangsa sedang berjuang mengharumkan nama Indonesia dikancah internasioanal, sperti pada setiap pertandingan sang jawara tinju kenggaan indonesia Chris john pak adiaksa selalu tak ketinggalan menyaksikan pertandinganya, begitupun di cabang olahraga2 lainya, beliau selalu memberikan semangat putra-putri bangsa dalam mengharumkan ibu pertiwi.

Baca juga:

jujur gw sebelumnya ngga tau siapa pak Adhyaksa Dault, latar belakngya bagaimana, dan dari mana beliau, gw ngga tahu, baru akhir2 ini gw tahu ternyata pak Adiaksa ini adalah salah satu kader hebat dari partai idola gw jg PKS (Partai Keadilan Sejahtera) gtu loh.. ckikikiki, sehingga soal kesantunan dan ilmu agama ngga perlu diragukan lagi beda bgt ma gw yang ilmu agamanya sanagat diragukanh, lagi dan lagi tokoh hebat seperti beliau harus terlupakan karena kepentingan segilintir orang atau kelompok, kemaren gw sempat liat beliau di wawancara di sebuah stasiun TV, dalam wawancara tersebut beliau menyatakan alasan kenapa beliau tidak terpilih menjadi menpora lagi, kata beliau, Dia(Adhyaksa Dault) tidak menjadi kader utama lagi di PKS sehingga beliau tidak termasuk dalam nama2 yang diajukan PKS ke Presiden SBY  untuk menjadi menteri. jadi dalam hal ini gw ngga kecewa ma Pak SBY tapi sangat kecewa ma partai idola gw ndiri PKS!!! katanya partainya generasi muda, ko gtu sih.. ada tokoh muda bagus malah disia2in..

gw kecewa sampai nangis darah pun ngga ada gunanya, toh pak Adiyaksa tetep ngga bisa jadi menpora lagi, buat pak Andy malarangeng yang sekarang menjabat sebagai menpora, semoga kinerja beliau 5 tahun kedepan bisa seperti pak Adhyaksa daut bahkan gw sangat berharap kinerja pak Andy malarangeng  bisa lebih yahut dari pak Adhyaksa, dan tentunya para generasi muda mari kita tunjukan prestasi kita, sehingga bisa membuat bangga orang tua kita, teman kita, dan pastinya buat bangga Indonesia kita tercinta,, amin..

Berita Terkait.

8 Komentar

  1. alamendah
    23 Oktober 2009 @07:37:05

    (maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
    Jabatan menteri selalu bersifat politis.

    yos:
    monggo… silahkan diamankan dulu..

    Reply

  2. syukriy
    23 Oktober 2009 @07:49:39

    SBY tengah menyusun barisan untuk menguasaia gelanggang politik Indonesia dalam jangka panjang. PKS sebagai partai politik memiliki banyak kader yang bisa menjadi anak macan jika ditempatkan dalam kabinet SBY. Yang dibutuhkan oleh SBY adalah politisi yang loyal, dan meskipun berasal dari PKS sebagai parpol pendukungnya, bukan orang yang kritis dan “berani”.

    Adhyaksa adalah sosok yang berpotensi menjadi BESAR, seperti halnya Hidayat Nur Wahid. HNW tidak menjadi Menteri, begitupun AD karena bisa menjadi pesaing politisi Demokrat ke depan. Di Demokrat setidaknya sudah ada kader-kader seperti Andi MAlangeng, Anas Urbaningrum, Ibas SBY, Agus SBY, dan beberapa politisi lainnya.

    yos:
    sumpah,,
    komentarnnya bagus bgt…
    n tentunya analisanya masuk akal juga…
    maksih ya sudah mau sharing informasi..

    Reply

  3. tiyoe
    23 Oktober 2009 @12:58:20

    Yuhuuu, bang Yos cerita Politik…
    sebenere kemaren HP gw ada misscall dari Pak SBY.
    sayang banget gw lagi Pup.
    Ya udah jabatan menterinya hangus deh.

    yos:
    yo’i cuuy..
    dari pada ngomongin jorok, mending ngomongin politik…
    :mrgreen:

    Reply

  4. isnuansa
    23 Oktober 2009 @18:46:23

    Sebagai orang politik Sangat bisa dimaklumi alasan sebuah partai untuk mengirimkan nama yang akan mewakili partainya di dalam kabinet. Di partai manapun, pasti selalu ada pro kontra, siapapun calon yang diajukan. Maklum, yang PENGEN banyak, tapi tempat terbatas. Jadi ya harus ada seleksi internal di dalam partainya.

    Meski partai saya nggak memiliki jatah menteri dalam dua kali periode presiden, nggak ada masalah
    Saya pikir, PKS masih menjadi salah satu partai yang beruntung karena 4 kadernya menduduki jabatan menteri.
    cmiiw.

    yos:
    waw.. PKS dapat jatah 4 mentri ta…
    malah baru tau gw..

    Reply

  5. manusiakendi
    24 Oktober 2009 @20:02:53

    ya kita liat dulu aja kinerja pak andi. termasuk mentri laennya. klo kinerja nya jelek. mari kita menggerakan massa utk reformasi ke-2!! hehe. bcandaa

    yos:
    wah jiwa orator nie..
    hehehe 😀

    Reply

  6. Zulhaq
    31 Oktober 2009 @05:24:18

    kecewanya udahan, jangan nangis gitu dunk ha ha ha


    yos:
    beliin permen biar aku ngga nangis

    Reply

  7. Wong Jalur
    6 November 2009 @09:25:44

    Klo analisa saya, sama dengan di atas. Sby berusaha membngun imperium yg meskipun dalam pemilihan menteri kemaren ia merangkul semua partai, tp yg dipilih dari partai itu yg “biasa” dan “tidak mengancam”. SBY tidak memasukn Hidayat NW dalm susunan menteri, pdhal kita tahu bagmna dia kinerjanya. Itu karena SBY tidak mau memelihara “macan”. Khusus utk Menpora, sedikit lucu mungkin ya karena yg mnggantikan Adyaksa adalah Andi ML yg klo diliat sekilas mukanya agak mirip. Bg yg belum kenl persis, saya yakin masih susah membedakan mana Adyaksa dan Andi Ml. Dan ingat, Andi M adalah jubir Presiden SBY dikabinet sblmnya, jd…jwb ndiri aja lah, he… 🙂
    Salam kenal dan hangat.

    yos:
    wah analisa yang sangat bagus dan mengena…
    ngga mau nambahin ah… salut aja buat komntarnya yang bagus…
    salam kenal juga…

    Reply

  8. Smoking quit tips
    18 Februari 2010 @11:26:44

    yah di sono kan banyak kepentingan jadi harap maklum, bukan kinerja yang di utamakan, tapi pesanan orang.

    Reply

Tinggalkan Balasan