Dulu Saya Begitu Memuja dan Mengidolakan Jokowi, Namun Sekarang?

Oleh: - 30 April 2014  |

Instagram

Janji Jokowi
Janji Jokowi

Saya mempunyai rasa kagum yang mendalam pada sosok Joko Widodo sebelum dia mencalonkan diri jadi Calon Presiden. Bahkan dua tahun silam, saat beliau terpilih menjadi Gubernur Jakarta, saya sempat membuat sebuah tulisan berjudul “Jokowi Jadi Gubernur Jakarta, Setangguh Rubah Padang Pasirkah?” Pada tulisan tersebut, saya ungkapkan kekhawatiran saya bila ‘orang baik’ seperti Jokowi akan terlihat buruk ketika berada di lingkungan yang ‘salah’. Di tulisan itu, Jokowi mengingatkan saya pada jenderal perang era NAZI idola saya, Erwin Rommel, sang Rubah Padang Pasir, orang  yang baik di tempat dan waktu yang salah hingga membuatnya seakan terlihat buruk.

Sebagai orang yang pernah tinggal dan bekerja di Solo pada era kepemimpinan Jokowi, saya tak asing dengan sepak terjang Jokowi yang terkenal cekatan, bersih serta  jujur dalam memimpin Solo. Berkaca dari hal tersebut, tak heran bila intuisi (bisikan/kata hati) saya kepada beliau selalu baik, bahwa pria kelahiran 21 Juni 1961 ini adalah sosok manusia yang cerdas, lelaki yang bijaksana, dan pemimpin yang jujur. ‘Orang baik’, kesan itu yang tak dapat saya tolak ketika melihat sosok Joko Widodo waktu itu. Mungkin saja sekitar tahun 2020-an beliau akan menjadi pemimpin yang baik untuk Negeri ini, pikir saya saat itu.

Namun sekarang apa yang saya lihat dari jokowi menjadi berbeda, tepatnya sejak beliau mencalonkan diri jadi capres di pilpres 2014 nanti. Dengan mencalonkan diri menjadi Presiden pada pilpres tahun ini, saya melihat Jokowi telah berbohong, melanggar janji dan menghianati amanah yang diberikan pada dia saat terpilih menjadi Gubernur DKI jakarta. Ada yang bilang bahwa nyapresnya Jokowi adalah keinginan rakyat, saya tak menyangkalnya, ada sebagian masyarakat yang terpesona dan kagum dengan gaya kepemimpinan Jokowi saat menjadi walikota Solo. Sayapun termasuk  orang yang kagum dan berharap style kepemimpinan Jokowi waktu menjadi walikota Solo akan berguna ketika menjadi Presiden Indonesia pada gilirannya nanti, ketika beliau sudah siap dan PRnya di Jakarta sudah dituntaskannya.

https://www.youtube.com/watch?v=8d5EBCN6l0I

Janji, iya Janji!!! itulah yang membuat saya kecewa, andai saja dulu beliau tidak berjanji.  Kita tentu tahu bagaimana beliau dulu berjanji untuk mempimpin Jakarta selama 5 tahun penuh. Kita pastinya juga tak lupa, ketika Jokowi ditanya awak media soal survei yang menempatkan dirinya di urutan teratas daftar capres, dia selalu menanggapinya dengan dingin dan berkata, “ngga mikir survei capres mau konsentrasi mengurus masalah rusun, monorel, MRT dan banjir jakarta,” Kalimat Jokowi barusan runtuh pada Jumat,14 Maret 2014 silam, ketika Megawati Soekarnoputri membacakan pemberian mandat pencapresan Joko Widodo.

Saya yang bukan warga Jakarta sedikit banyak bisa merasakan kekecewaan warga Jakarta yang dulu memilihnya menjadi Gubernur, saat mereka memilih pria lugu dari kota Solo untuk memimpin Jakarta dengan harapan yang besar. Jika diibaratkan, warga jakarta yang dulu memilihnya adalah seorang wanita lajang yang sedang mengadakan sayembara mencari suami, kemudian Jokowi ikut sayembara tersebut dan memenangkan hati sang wanita dengan janji setianya. Jokowi akhirnya menikahi wanita itu, pria yang di mata wanita itu adalah seorang yang lugu dan baik hati. Dia berjanji akan menjadi imamnya dan tidak berpindah ke lain hati.

Baru seumur jagung kemesraan sang wanita (warga jakarta) dengan sang pria lugu (Jokowi), tiba-tiba sang pria sudah bersiap-siap untuk meninggalkan si wanita, mengingkari janji setia yang pernah diucapkannya. Hati wanita mana yang tak terluka, pria lugu yang sangat diharapkan menjadi imam keluarga malah akan pergi begitu saja, meninggalkan permasalahan keluarga yang belum terselesaikan. Andai saja dulu sang wanita tahu bahwa pria lugu ini akan mengingkari janji setianya, masihkan si wanita memilihnya menjadi imam/pemimpin keluarganya?

Baca juga:

Dalam pendangan saya yang awam ini, syarat menjadi pemimpin yang baik itu sederhana, yaitu jujur, menepati janji dan memegang amanah (kepercayaan). Ketiga aspek tersebut sudah tidak saya temukan lagi ada pada sosok beliau, Ir. H. Joko Widodo, setidaknya sampai tulisan ini saya tulis seperti itu yang saya dapati. Berbeda sekali dengan Jokowi 3-4 tahun lalu, Sepanjang yang saya ingat, waktu menjabat sebagai walikota Solo, Jokowi sangat dicintai warganya dan menjadi kebanggaan buat mereka mempunyai pemimpin yang bersih, tegas, dan jujur seperti beliau dulu.

Benar, setiap orang akan berubah, ada yang baik jadi buruk, ada yang buruk jadi baik, ada yang baik jadi makin baik, ada yang buruk jadi makin buruk. Saya jadi bertanya-tanya, apakah benar Jokowi telah berubah? apakah malah sebenarnya beliau tidak berubah dari dulu? artinya memang Jokowi kadang sedikit nakal dalam hal kejujuran sejak dari dulu, sejak di Solo? Hati orang siapa yang tahu. Satu hal yang pasti, saya lihat dari Jokowi saat masih di Solo adalah bahwa rakyat Solo begitu mencintai dan bangga terhadap dirinya. Saya pun saat itu sebagai warga pendatang di solo ikut bangga.

Kejujuran, terlepas dari pahala dan dosa atau surga dan neraka adalah sebuah keindahah, keindahan tersebut telah dinafikan Jokowi. ‘Mau tak mau’ saya sebagai pemuja keindahan yang bernama kejujuran harus menghilangkan beliau, Jokowi, dari daftar idola dan panutan saya. Apakah artinya saat ini saya jadi benci terhadap Joko Widodo? jujur sejujur-jurnya ngga ada secuilpun rasa benci pada beliau. Tak cinta bukan berarti benci, juga sebaliknya, tak benci bukan berarti cinta, ada tempat nyaman di antara kedua rasa benci dan cinta.

Terus apa tujuan saya menulis ini? apakah ingin menjatuhkan Jokowi? ngga lah! Saya hanya ingin mengeluarkan uneg-uneg saya saja. Hal yang biasa ketika saya mengidolakan atau menaruh respek pada seseorang lalu pada kemudian hari saya tak mengidolakan orang tersebut lagi. Hari ini 30 April 2014, saya masih meyakini bahwa Jokowi belum pantas untuk menjadi Presiden. Apakah keyakinan saya ini final, tentu saja tidak, di paragraf atas saya sudah tekankan setiap orang bisa berubah. Apa yang saya yakini benar sekarang bisa menjadi salah pada kemudian hari. Yang pasti, bila “Coblosas Presiden” berlangsung hari ini, saya pastikan tak akan mencoblos Om Joko :).

Yos Beda – 30/4/2014

Referensi:

  1. http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/20/13522152/Jokowi.Janji.Pimpin.Jakarta.Sampai.Tuntas
  2. http://news.detik.com/read/2012/09/20/130640/2027550/10/jokowi-tegaskan-komitmen-5-tahun-pimpin-jakarta
  3. http://www.merdeka.com/peristiwa/jokowi-komitmen-jadi-gubernur-dki-5-tahun.html
  4. http://jakarta.okezone.com/read/2012/09/03/505/684079/jika-terpilih-jokowi-janji-tuntaskan-masa-jabatan/full
  5. http://www.antaranews.com/berita/330724/jokowi-tak-berminat-ikut-pilpres-2014
  6. http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/12/01/06/lxd9to-jokowi-saya-tidak-pantas-jadi-capres-ketua-rt-saja
  7. http://jabodetabek.tvonenews.tv/berita/view/54880/2012/04/01/jokowi_janji_beri_fasilitas_pkl_di_dki.tvOne
  8. http://www.antaranews.com/berita/333089/jokowi-janji-konsentrasi-benahi-pasar
  9. http://www.tempo.co/read/news/2012/09/23/099431370/Jokowi-Janji-Bangun-Stadion-untuk-Persija
  10. http://www.tempo.co/read/news/2012/06/24/229412598/1000-Busway-Janji-Jokowi
  11. http://poskotanews.com/2012/09/22/jokowi-janji-bangun-rusun-di-atas-pasar/
  12. http://poskotanews.com/2012/06/29/jokowi-janji-sejahterakan-pengurus-rtrw/
  13. http://www.solopos.com/2012/09/24/taufik-kiemas-jokowi-jangan-umbar-janji-332073
  14. http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/12/09/22/maqtqn-jokowiahok-janji-datangkan-1000-unit-busway-dalam-setahun
  15. http://poskotanews.com/2012/09/30/jokowi-jangan-lagi-berhenti-di-tengah-jalan/
  16. http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2012/09/120924_jokowisolo.shtml

Berita Terkait.

118 Komentar

  1. whizisme
    5 Mei 2014 @16:23:26

    nanti kau pilih siapa yak?…
    wah…rame banget komenya yak

    Reply

    • Yos Beda
      6 Mei 2014 @08:22:16

      Iya mas, komentarnya rame dan seru banget, hehehe

      Reply

  2. Mechta
    5 Mei 2014 @18:12:27

    Hm…politik, seringkali membingungkan…(bagi yg awam seperti saya..)

    Reply

    • Yos Beda
      6 Mei 2014 @08:22:47

      Iya mbak, normal kok bila politik kadang membinggungkan bagi beberapa orang 🙂

      Reply

  3. ones
    6 Mei 2014 @02:35:18

    Kenapa mesti kecewa? Toh Pa Jokowi bukan milik anda bro hehe…. Juga bkn hanya milik Solo ataupun Jakarta, Beliau milik bangsa Indonesia. Egois rasanya klo menginginkan beliau ttp memimpin Jkt disaat kursi presiden kosong. Klo kursi presiden ada yg ngduduki ya beliau jg ga akan disuruh rakyat utk menjadi capres. Coba pikir relakah anda jika kursi presiden diduduki oleh orang2 yg ga pantas. Klo saya sih ga rela bro, daripada diduduki sama orang yg ga pantas jd presiden ya mending pa Jokowi aja suruh maju. Jika beliau jd presiden, Jakarta pun msh ada dalam tanggungjawabnya kecuali klo pa Jokowi nyapres buat jd presiden negara tetangga, itu baru beliau menghianati rakyat Indonesia. Cobalah berpikiran luas. Rakyat indonesia membutuhkan pemimpin seperti beliau dan sebenarnya pa Jokowi ditantang utk memberikan kontribusi yg lebih dari yg telah beliau berikan utk solo dan jakarta. Salah besar klo ngomong pa Jokowi tdk ada apa2nya dlm memimpin jkt. Buka mata buka telinga jg buka hati, lihatlah keluar sana ada perubaha ga? Maturnuwun……

    Reply

    • Yos Beda
      6 Mei 2014 @08:16:01

      Cieee… baca artikel saya dengan terburu-buru ya mas Ones 😀 , apakah esensi artikel ini hanya tentang jokowi milik siapa, bukan dong! dari tulisan 1000an kata yang saya tulis di atas hanya ada 3 kata yang saya tebalkan, salah satunya adalah soal KEJUJURAN! apakah mas Ones ngga melihat bahwa KEJUJURAN adalah hal wajib yang dimiliki seorang pemimpin, dengan kejujuran pemimpin akan akan berhati-hati dalam berjanji dan akan memegang amanah, dan bila saya balik bertanya “jujurkah Jokowi?” bagaimana tanggapan mas?

      Adanya arah menuju kebaikan dalam 1-2 tahun kepemimpinan jakarta sayapun mengakuinya dari testimoni teman-teman saya yang kebetulan tinggal di jakarta, terlepas berapa andil yang diberikan Jokowi dan berapa andil yang diberikan wakilnya Ahok. Jadi bila 2 tahun Jakarta menuju arah yang lebih baik alangkah bijaknya kita juga tidak melupakan peran sang wakilnya juga, hehehe..

      Coba dong mas, kasih tanggapan mas dengan perspektif anda tentang ucapan-ucapan Jokowi di video yang saya sertakan di tulisan saya ini ( http://www.youtube.com/watch?v=8d5EBCN6l0I )

      Apakah bisa disebut pemimpin yang baik bila diberi kepercayaan oleh rakyat yang memilihnya untuk menjadi imam/pemimpin selama 5 tahun tapi mengingkarinya, apakah sebagai seorang pemimpin yang seyogianya menjadi panutan bagi rakyat dipimpinya semudah itu bisa “mempermainkan” arti sebuah janji?

      Bila janji jokowi adalah membenahi jakarta tentu bukan pilihan yang 100% salah ketika Jokowi jadi nyapress, karena ketika jadi capress kelak boleh jadi membenahi jakarta untuk lebih baik jadi lebih mudah dengan posisi om Joko jadi presiden.

      Namun bila janji yang diucapkan adalah untuk “tidak meninggalkan jabatan/atau berhenti di tengah jalan dari posisi gubernur” langkah nyapresnya dari sudut pandang saya salah, terlepas setelah om joko jadi presiden jakarta jadi lebih baik, janji yang diingkari tidak dapat terlupakan.

      Saat kampanye pilgub dulu, Jokowi berjanji untuk menyelesaikan masa jabatannya sampai selesai bila terpilih menjadi gubernur Jakarta. Berangkat dari hal tersebut maka saat itu saya sebagai penggemar Jokowi akan sangat yakin, kalaupun di pemilu 2014 partainya mengajukan Jokowi jadi capres, Jokowi akan menolaknya, karena telah diberikan amanah luar biasa oleh para pemilihnya saat pilgub di jakarta dulu, tak mungkin Jokowi setega itu, menyakiti hati warga jakarta yang telah diberinya janji, tak mungkin Jokowi menghianati para warganya yang telah percaya pada kejujuran Jokowi… tapi kenyataanya sekarang?

      Apakah fair ketika kita berhasil merebut (memenangkan) hati seseorang dengan sebuah janji yang kita sendiri tidak yakin bisa menepati. Apakah bila kita tidak memberikan janji kita bisa memenangkan hati seseorang tersebut? Bagi orang jawa seperti saya atau beliau pastilah selalu ingat pesan pak’e-mbok’e di rumah yang bilang “menungso kuwi sing di cekel apane, yen ora omongane” begitu mas 🙂

      Reply

  4. rahadjars
    6 Mei 2014 @12:11:07

    Menurut saya pak jokowj nyapres nya kecepetan, habis jakarta beres, kemudian nyapres mungkin orang2 bakal lebih mendukung
    Kalo skrg ini jokowi kayaknya banyak yg mendukung, tp gak sedikit yg kecewa sm janji2nya dulu

    Reply

    • Yos Beda
      10 Mei 2014 @06:30:33

      Saya juga sependapat akan hal itu mas, setidaknya biarlah Jokowi membuktikan apakah beliau adalah pemimpin yang berprestasi yang bisa membawa perubahan yang baik pada jakarta selama 5 tahun.

      Reply

  5. Ijal Fauzi
    6 Mei 2014 @19:34:23

    Saya pun demikian, sekarang malah ilfeel kalo liatnya di media-media suka berlebihan.

    Reply

    • Yos Beda
      10 Mei 2014 @06:32:13

      Kalau saya sih belum sampai ilfeel sih mas, cuma jadi biasa aja, kalau dulu sih tiap lihat Jokowi di TV saya selalu antusias 🙂

      Reply

  6. bimbingan belajar
    8 Mei 2014 @11:54:03

    saya nyimak ajah ya mas ,hehehe.

    Reply

  7. cumilebay.com
    9 Mei 2014 @14:04:10

    Ini mah partai nya yg keblinger, bnggung cari kandidat yg kuat dan akhir nya pakjo di korbankan. Btw gw bukan pendkung pakjo tapi mmg begitu kalo diliat.
    Dan siapapun presiden nya, ngak ngaruh juga keleus. Indonesia dah terbiasa jadi negara tanpa pilot hehehe

    Reply

    • Yos Beda
      10 Mei 2014 @06:34:26

      Daripada melihat Pak Jo sebagai korban kok saya malah lebih melihat warga Jakarta menjadi korban 🙂

      Reply

  8. dhimas
    9 Mei 2014 @14:48:31

    Mas yos ini menarik, sya lbih suka menganalisis dri sisi mas yos. Dr tulisanya dan websitenya mas ngga sndri ngebgun ini, terlihat nma yg digunakan bukan nama asli, ditmbah adanya iklan indosat yg memberikan kesan janggal. Dr jawaban setiap pertanyaan, yg menulis memang hnya satu orang, dan orang ini sudah siap menghadapi komentar yg setuju dan tidak setuju dengan artikel mas, hampir semua komentar slalu dibalas, ini membuktikan klo mas ngga sekedar curhat tapi ada tujuan seperti ingin memastikan satu informasi yg “hrus”. Kesimpulan dari mas yos ini adlh masyos terlalu terlihat subjektif jauh dr kta objektif.

    Reply

    • Yos Beda
      10 Mei 2014 @07:13:09

      Makasih mas Dhimas atas analisa dan kesimpulanya yang menurut saya terlalu prematur:

      Mas Dhimas berkata:
      Dr tulisanya dan websitenya mas ngga sndri ngebgun ini, terlihat nma yg digunakan bukan nama asli, ditmbah adanya iklan indosat yg memberikan kesan janggal.

      Tanggapan saya:
      Mas Dhimas tahu betapa mudahnya ngebangung website dengan engine WordPress?
      Mas Dhimas tahu betapa mudahnya menulis ketika sudah terbiasa membaca?
      Mas Dhimas tahu bahwa blog yang ada iklanya itu normal-normal saja, ngga ada yang salah dengan blog seperti itu?

      Ini web-web saya yang dari segi konten maupun desain saya bangun sendiri, alhamdulillah mas saya diberikan kebisaan di bidang macam-macam:

      Karya-karya blog/tulis saya bisa dilihat di blog
      https://www.yosbeda.com/ , http://www.popmagz.com/ , http://www.techcracky.com/

      Karya-karya musik saya bisa dilihat di sini:
      http://www.youtube.com/yosbeda dan http://www.soundcloud.com/yosbeda

      Karya-karya Fotografi saya bisa dilihat di sini:
      http://www.lazyframe.com/ dan http://www.flickr.com/photos/44890637@N08/

      Karya E-commerce saya bisa dilihat di sini:
      http://www.galobee.com/

      Semoga mas Dhimas tau ya bahwa satu orang itu bisa saja mengerjakan banyak hal sekaligus… yeaaaah \m/

      Kemudian soal nama, benar mas Dhimas, Yos Beda adalah nama alias atau boleh dibilang nama pena saya, Nama asli saya Yossa, dan nama tersebut saya tegaskan bukan untuk menutup-nutupi jati diri atau semacamnya ya, hehehe..

      Mas Dhimas juga berkata:
      Dr jawaban setiap pertanyaan, yg menulis memang hnya satu orang, dan orang ini sudah siap menghadapi komentar yg setuju dan tidak setuju dengan artikel mas, hampir semua komentar slalu dibalas, ini membuktikan klo mas ngga sekedar curhat tapi ada tujuan seperti ingin memastikan satu informasi yg “hrus”.

      Tanggapan saya:
      Ya iyalah mas satu orang, dan itu saya sendiri 🙂 mas Dhimas tau lazimnya seperti apa seorang blogger ketika tulisannya mendapatkan komentar dari kawan bloggernya? apa harus dicuekin gitu? hehehehehe , FYI yang komentar di atas kebanyakan juga kawan-kawan blogger saya kok, baik yang sepakat dengan tulisan saya atu tidak, jadi ya itu semacam ngobrol/bertukar pikiran aja kaya sama teman-teman biasa 😀

      Mas Dhimas juga berkata:
      Kesimpulan dari mas yos ini adlh masyos terlalu terlihat subjektif jauh dr kta objektif.

      Tanggapan saya:
      Nah inilah yang saya bilang prematur kesimpulan mas Dhimas, bisa diperlihatkan saya sisi “subjektif-nya” di mana?

      Bagaimana tanggapan mas Dhimas soal “jujur, menepati janji dan memegang amanah” yang saya soroti di tulisan saya di atas?
      Bagaimana tanggapan mas Dhimas soal video kompilasi Janji Jokowi yang saya lampirkan juga di atas?
      Bagaimana tanggapan mas Dhimas soal referensi sumber berita yang saya jadikan rujukan untuk tulisan saya di atas?

      Itu dulu deh, maaf kalau ada salah-salah kata mas Dhimas 🙂

      Reply

  9. Yos Beda
    10 Mei 2014 @10:42:53

    Ada kenaikan sih tapi ngga banyak, coba kalau tulisannya pakai judul yang greget semacam “Janji Jokowi” , “Kebohongan Jokowi” atau frase semacam itu, hehehe.. pasti bisa meledak tuh trafik, tapi ngga ah, wong judul dan tulisanya ta coba sesantun dan sehati-hati mungkin saja tetap ada beberapa orang yang mengangggap ini tulisan ngga obyektif dan dibilang pesanan 😀
    BTW malah tulisan terbaruku yang tentang tinju yang bikin nambah banyak trafiknya 😀 , apa aku jadi wartawan olahraga saja ya kalau gitu, hahahaha

    Reply

  10. ibnu ch
    11 Mei 2014 @04:26:02

    hiii aku mah paling gak sreg dari dulu ,,heee.
    sudah lah aku gak ngerti politik , OOT saja,suarane sampean kereennn,,,,,, habis ndownlodin di yutube.

    Reply

    • Yos Beda
      11 Mei 2014 @22:54:12

      Maksaih mas sIbnu, udah download Acoustic Cover terbaru saya, jangan lupa like di halaman youtubenya ya, biar saya semakin bersemangat untuk terus berkarya, heheheheh #ngarep

      Reply

Tinggalkan Balasan