PKS dan Skandal Impor Daging Sapi, Kenapa Kita Harus Saling Benci?

Oleh: - 23 Mei 2013  |

Instagram

Daging Sapi
Daging Sapi (fleishers.com)

Beberapa minggu ini heboh pemberitaaan di media terkait skandal suap impor daging sapi yang melibatkan Ahmad Fathanah dan mantan presiden PKS Lutfhi Hasan Isaaq, polah tingkah tercela Ahmad Fathanah yang terus-terusan diungkap media membuat banyak orang jengah. Kegeraman dan sumpah serapah kepada Ahmad Fathanah menjadi hal yang biasa kita dengarkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun tak luput menjadi bahan cemoohan, baik di dunia maya maupun di dunia nyata.

Munafik, sok suci, pendosa yang gila harta/wanita dan umpatan kasar lainya terus mengalir ke Ahmad Fathanah, Lutfhi Hasan Isaaq dan juga PKS, Partai yang dikenal sebagai partai dakwah yang bersih dan Islami itu kini telah ternoda dan kotor. “Hari kehacuran PKS tinggal menghitung hari,” begitulah prediksi beberapa orang, tapi apakah betul demikian, PKS akan mengalami kehancuran dalam waktu dekat, partai yang bulan juli nanti akan berusia 15 tahun ini akan runtuh, bahkan tak sempat menapaki usia 15 tahunnya?

Perseteruanya dengan KPK beberapa waktu lalu juga membuat masyarakat semakin eneg pada PKS, Lumrah memang mengingat masyarakat secara umum masih menggap KPK adalah lembaga sempurna yang tak pernah salah :). Kader dan simpatisan PKS tak pernah menyerah mencoba mengimbangi pemberitaan media yang cenderung menyudutkan PKS, Para netter PKS yang bertebaran di dunia maya selalu semangat “membuzz” berita-berita positif terhadap PKS  tentang kasus “daging sapi” ini, kadang memang terlihat berlebihan pembelaan yang dilakukan teman-teman netter PKS.

Saya sendiri bukanlah simpatisan PKS namun begitu tertarik dengan kasus ini, sangat disayangkan memang ketika mendapati simpatisan PKS yang seperti sengaja tak mau tahu fakta bahwa para elit PKS yang terlibat di kasus ini terbukti nyata berbohong dan terus saja membelanya dengan gelap mata. Di lain pihak saya juga sangat prihatin terhadap saudara-saudara saya lainnya yang begitu semangatnya menghakimi PKS, seolah mereka semua kader dan simpatisan PKS telah berlumuran dosa, lengkap sudah kebencian yang lahir dari sebuah propaganda yang entah disengaja atau tidak disengaja ini.

Baca juga:

Sepertinya memang banyak dari saudara-saudara kita yang semakin bingung dengan kasus  ini, Arus berita sekandal suap “daging Sapi” beredar dengan begitu derasnya, hingga kadang  tak bisa dengan jelas membedakan yang mana yang sesungguhnya berita dan mana yang hanya sebatas cerita, mana pula yang hanya sebuah opini dan mana yang sebenarnya fakta. Memang inilah salah satu manfaat dari era keterbukaan informasi seperti sekarang dimana tak ada lagi yang bisa disembunyikan, walau kadang terjadi distorsi, ketika arus informasi dikendalikan oleh mereka-mereka yang culas.

Melihat kasus ini seyogianya harus bisa mengamati dari dua sisi, janganlah kita melihat sesuatu yang hanya dari satu sisi saja, seperti hanya mau membaca apa yang sesuai dengan perspektif kita tanpa mau membaca susuatu dari hasil perspektif orang lain, walaupun itu suatu fakta yang sangat penting. Ibaratkan saja kasus daging sapi ini sebuah rumah, ada kalanya kita perlu keluar pagar untuk melihat keadaan rumah kita, jangan kita hanya melihat keretakan yang ada di rumah dari dalam rumah, melihat dari luar pagar biasanya lebih jernih dan jelas.

Jangan sampai hati dipenuhi dengan kebencian yang hanya bikin hidup tak tenang, Benar memang bahwa korupsi itu adalah perbuatan hina, tercela bahkan durhaka, tapi jangan lantas membuat kita gelap mata membeci PKS atau sebaliknya membeci saudara-saudara kita lain yang begitu kejam menghakimi PKS. Biarkan KPK bekerja dan kita mengawasinya secara dewasa, Kasus ini saya yakini akan bisa mendewasakan PKS dan juga kita semua, saudara satu bangsa, satu bahasa dan satu cita-cita, untuk Indonseia lebih baik 🙂

Berita Terkait.

62 Komentar

  1. Anton
    24 Mei 2013 @10:39:23

    Iya mas, seharusnya pemberitaannya yg berimbang ya, tp yg namanya media ya penginnya yg bisa bikin heboh hehehe kita tgg saja siapa benar siapa salah, kalo pun di dunia ga ketauan yg benar salah siapa, nanti jg ketauan di akhirat, jadi ya biasa ajalah membaca berita biar ttp bisa mencernanya dg baik…

    Reply

    • Yos Beda
      24 Mei 2013 @20:00:14

      Hehehe iya media memang patronya seperti itu mas. mencari sesuatu yang heboh, walau memang unsur suatu peristiwa dikatakan mempunyai muatan berita ngga melulu harus super heboh, sejujurnya yang diinginkan para pembaca berita adalah “cover both sides of an issue” 🙂

      Reply

  2. bayu
    24 Mei 2013 @19:50:37

    masalahnya gini, dari semua kasus korupsi itu kedua belah pihak sama2 ngotot.

    kita juga sebagai masyarakat cuma bisa nonton dan punya opini masing2. da kita juga gak tau mana yang salah mana yang bener.

    *opini aja ya* no offense 🙂

    Reply

    • Yos Beda
      24 Mei 2013 @20:42:19

      iya mas sepakat dengan opini anda, ya intinya dari tulisan saya adalah semoga kebencian yang berlebihan tidak merasuki kita hanya karena kasus ini

      Reply

  3. lindaleenk
    24 Mei 2013 @21:27:41

    Setiap ada pemberitaan apa, prinsip saya jangan telan mentah2 apa yg km baca.
    Beberapa yg ga logis ya ga perlu dicerna lg.
    Aku dasarnya jg ga doyan politik, terlalu byk hal yg abu2 di sana. 🙂

    Reply

    • Yos Beda
      25 Mei 2013 @09:21:32

      Iya mbak linda, sebuah sikap yang cerdas “jangan telan mentah2 apa yg km baca.”

      Reply

  4. Sriyono Disini
    25 Mei 2013 @16:06:50

    kadang kadang aneh ya, ngobok oboke sampek segitunya sampek sampek mbak e mbak e yang kebagian cuman 10 jutaan di ewer ewer ngalor ngidul… sementara case lain yang seharusnya juga perlu digali, terlupakan…
    *di tempat lain, “halo mas kumis…”, “eh, halo mas…” “sibuk apa mas…?” “biasa mas… mancing… gimana ikut nggak?” 😀

    Reply

    • Yos Beda
      27 Mei 2013 @11:50:49

      hahahaha iya mas, sedikit lucu ketika pak mantan mentri kumis kasusnya malah jarang terdengar lagi, malah di kasus lain mbak e mbak e yang kebagian cuman 10 jutaan di ewer ewer ngalor ngidul… hahahahaha 😀

      Reply

  5. Ndop
    25 Mei 2013 @16:07:50

    Aku cuma aneh mendengar nama Fathonah, secara kaidah bahasa arab, itu kan nama cewek. Kalo cowok harusnya Fathoni.

    Reply

    • Yos Beda
      27 Mei 2013 @11:51:25

      wah salut aku sama mas ndop, tentang pengetahuan bahasa arabnya, mantap 🙂

      Reply

  6. Pakies
    25 Mei 2013 @17:17:26

    Entahlah saya mengistilahkan apa, bahwa sebagian dari budaya kita memang gampang sekali terhanyut angin. Ketika ada pemberitaan A, maka oponi kebanyakan miring ke A dan ketika gencar ke pemikiran B arahpun berbelok nggak karuan. Saya sendiri juga nggak habis pikir dengan politik di negeri ini, selalu saja kasus berhembus begitu hebat seolah menelanjangi secara keseluruhan dari komponen terbesar sampai akarnya, dan secara tiba-tiba kasus itu menghilang entah kemana.
    Perkara daging sapi dan hal yang mengikutinya juga membuat saya merasa prihatin, entah siapa sebenarnya biang kerok semua ini, hingga saya melihat perbedaan yang sangat mencolok antara yang mendapatkan masalah dengan kader-kader di akar bawah terutama perjuangan mereka dalam membangun dakwah di masyarakat tanpa mengenal lelah dan tanpa mengenal materi (itu yang saya tahu dari kader didaerah saya). Saya juga bukan simaptisan partai apapun, namun pada akhirnya, kitalah yang seharusnya arif menyikapi setiap kasus seperti ini,karena setiap penilaian yang kita sematkan pada orang lain adalah tanggungjawab kita.

    Reply

    • Yos Beda
      27 Mei 2013 @11:55:04

      wah komentar mas Pakies super sekali mas, saya semakin tercerahkan dengan komentar anda terutama yang ini “kader-kader di akar bawah terutama perjuangan mereka dalam membangun dakwah di masyarakat tanpa mengenal lelah dan tanpa mengenal materi (itu yang saya tahu dari kader didaerah saya).” mantap 🙂

      Reply

  7. Patricia Lim
    26 Mei 2013 @18:25:48

    hati hati pasang iklan adsensenya dibagaian bawah itu biasanya banned mas bro. moga aja gak. salam kenal

    Reply

    • Yos Beda
      27 Mei 2013 @12:02:10

      iya kak, makasih atas nasehatnya 🙂

      Reply

  8. Swastika
    26 Mei 2013 @20:22:03

    Mungkin, orang-orang yang selama ini muak dengan imej suci PKS jadi mendapat angin utk bersuara, thus keluarlah semua komentar itu. Anyway, menurut saya kasus ini sudah terlalu jauh menjadi bulan-bulanan media sebelum KPK tuntas mengusutnya. My stand point? I’m tired with all of this media circus.

    Reply

    • Yos Beda
      27 Mei 2013 @11:57:56

      hahaha iya mba swastika, banyak masyarakat yang mulai jengah dengan pemberitaan kasus daging sapi ini yang kadang malah lari dari substansinya, malah kadang lebih fokus ke wanita-wanita ngga jelas itu, hehehe 🙂

      Reply

  9. cumilebay.com
    27 Mei 2013 @01:04:04

    Kalo sudah kejadian, semua nya pada menyelamatkan diri demi kepentingan golongan ataupun pribadi 🙂

    Reply

    • Yos Beda
      27 Mei 2013 @11:58:38

      Iya mas, naluri alamiah manusia, mecoba untuk bisa bertahan ditengah gempuran 🙂

      Reply

  10. hlga
    27 Mei 2013 @14:11:31

    kalo kasus semacam ini saya lebih ke bodo-amat sih mas
    soalnya udah ada bagian yang ngatur dan ngurus
    jadi ya gak peduli sama sekali.

    karena pada akhirnya sekecil apapun korupsi juga bakal ada balasannya nanti. hehehe

    Reply

Tinggalkan Balasan