Kadang jenuh dan juga ada rasa yang mengganjal ketika menjalani rutinitas sehari-hari mulai dari bangun pagi, mandi, lalu makan pagi, kemudian berangkat kerja dan setelah itu seharian menatap layar monitor komputer. Pekerjaan seolah tak pernah habis, terus saja ada seperti sebuah bayangan di kala siang, yang akan terus mengikuti saat berdiri, berjalan, bahkan berlari, secepat apapun berlari bayangan akan selalu mengikuti. Apakah yang salah dengan pekerjaan yang saya lakukan selama ini? hingga melahirkan perasaan yang mengganjal dari hari ke hari, sampai sebuah senyum kecil dari hati pun susah untuk keluar.
Melihat video pendek pengalaman hidup dari Charlie Ruedpokanon di atas membuka mata saya, bahwa yang seharusnya saya kerjakan adalah melakukan apa yang menjadi passion saya, maka dengan sendirinya kepuasan hati akan mengiringinya. Charlie Ruedpokanon adalah seorang stuntman, iya Stuntman, sebuah pekerjaan yang benar-benar Anti-Mainstream :), Charlie sudah bercita-cita menjadi stuntman sejak berusia 13 tahun, tepatnya setelah ia melihat trailer film βRumble in the Bronxβ yang dibintangi Jackie Chan, cukup dengan 2 menit dia menemukan passionnya yaitu menjadi seorang penantang bahaya.
Baca juga:
Sejak itu dia memutuskan untuk berlatih ilmu beladiri dan akhirnya Charlie belajar kung-fu dari dari seorang Master Shaolin. Dia berhenti belajar beladiri saat memasuki bangku kuliah, karena mengikuti keinginan orang tuanya yang menginginkan Charlie menjadi sarjana sehingga bisa bekerja βkantoranβ. Setelah lulus kuliah dia mendapatkan peruntungan dengan berkenalan dengan aktor Tony Jaa yang yang secara tak langsung membukakan dirinya di dunia Stunt Performer, dari situlah pekerjaan yang menjadi passionnya menemukan cahaya terang.
Meskipun apa yang Charlie jalani sekarang bukanlah cita-cita yang diimpikan orang tuanya namun saya yakin orang tuanya akan senang ketika sang anak bahagia dengan karirnya. Daripada bekerja sesuai pakem yang berlaku di masyarakat selama ini yang bisa jadi hanya membuatnya seperti manusia yang terbelenggu dalam sangkar, Charlie Ruedpokanon akhirnya berhasil melepaskan stigma di masyarakat sekitar bahwa bekerja itu harus di kantor, dia kini menikmati karirnya sebagai seorang Stuntman!, apakah pembaca blog saya ini ada yang terinspirasi juga? π
Blogpost ini disponsori oleh Tiger Beer
Ririn
4 Juni 2014 @21:22:27
kadang sulit juga untuk melepaskan mas, karena sudah ada ikatan kontrak kerja dengan instansi tertentu, ya jadi mau tidak mau dinikmati aja yang saat ini π
Yos Beda
5 Juni 2014 @08:15:29
Hahahaha… bener juga sih mba Ririn
Kalau sudah terikat kontrak juga harus bertanggung jawab pada isi kontraknya π
keke naima
4 Juni 2014 @23:14:27
kalau bicara ttg passion, salah satu video yang menginspirasi saya adalah video Nugie – Lentera Jiwa
Yos Beda
5 Juni 2014 @08:14:25
Hehehehe… ngomong-ngomong Nugie salah satu penyanyi favorit saya sejak kecil π
Alien Komputer
5 Juni 2014 @01:06:51
Salam kenal Gan, dari Blog Komputer & IT : alienkomputer.com
Yos Beda
5 Juni 2014 @08:12:48
Salam kenal juga mas π
Agus
5 Juni 2014 @02:32:04
emm passion film titanic aja deh klo gue π
Yos Beda
5 Juni 2014 @08:13:18
kok passion film titanic
apa hubungannya mas Agus
saya kok malah jadi gagal paham, hahahaha
Ika Koentjoro
5 Juni 2014 @02:59:40
Kalau bekerja sesuai passion tuh pasti enak ngejalaninnya. Walaupun menurut orang lain nggak begitu
Yos Beda
5 Juni 2014 @08:13:28
iya mbak bener banget π
ibnu ch
5 Juni 2014 @06:43:31
Saya pun membayangkan demikian mas yos, tapi ternyata sampai sekarang saya belum tau apa passion saya,,,,
Yos Beda
5 Juni 2014 @08:13:55
Nanti lama-kelamaan akan tahu sendiri kok mas, passionnya apa.. percaya deh π
Ditter
5 Juni 2014 @08:30:24
Jujur, saya belum tau apa passion saya. Menyedihkan ya, hahaha…. Tapi sejauh ini sih saya cukup enjoy menjalani pekerjaan saya sekarang, hehe….
Yos Beda
5 Juni 2014 @08:31:20
Heheheh… santai mas Ditter, nanti akan tahu sendiri pada waktunya kok π
Sriyono Suke
5 Juni 2014 @08:34:15
Aduuuh… passionku apa yaaaa…
Sudah 30 tahun plus plus plus usia masih bingung dengan passion hhh…
Yos Beda
5 Juni 2014 @08:38:28
Sabar aja mas Sri, usia bukan penghalang dalam pencarian passion diri, hehehe
Idah Ceris
5 Juni 2014 @10:33:23
Kalau mengerjakan sesuatu sesuai passion, biasanya jadi semangat, Mas. Tapi, ya masih perlu juga variasi. Biar gak monoton. π
Yos Beda
5 Juni 2014 @14:30:24
Iya bener mbak Idah, walaupun sudah sesuai passion tetap harus ada variasi kok π
Tiyo Kamtiyono
5 Juni 2014 @13:39:07
Passion saya sudah ketemu, tinggal menjadikannya lebih bisa diandalkan untuk hidup π
Yos Beda
5 Juni 2014 @14:31:05
Nah selamat mas Tiyo, semoga segera bisa mapan dari passionnya ya π