Laurens Bahang Telah Pergi, Namun Warisannya Untuk Para Ayah Abadi

Oleh: - 15 Agustus 2014  |

Instagram

Mendiang Laurens Bahang
Mendiang Laurens Bahang (dpr.go.id)

Tak sedikit dari kita yang muak dan geram ketika mendengar frase ‘anggota DPR’. Bahkan Gedung Dewan yang sejatinya adalah tempat terhormat bagi para wakil rakyat itu belakangan ini terkurung dalam stigma negatifnya, bahwa Gedung DPR RI merupakan sarang manusia-manusia tak bernorma apalagi beretika, bahwa anggota DPR adalah sekumpulan orang-orang tercela, bahwa anggota DPR adalah segerombolan para pendosa, bahwa anggota DPR adalah sekawanan orang yang durhaka pada negaranya karena telah menciderai Ibu Pertiwi yang telah memberinya jabatan tinggi.

Memang benar, tingkah polah para anggota dewan dalam beberapa tahun belakangan ini membuat rakyat yang diwakilinya malu dan marah. Banyak aksi tercela dipertontonkan, mulai dari ulah mereka yang memperkaya diri sendiri, ulah mereka yang lupa akan janji-janji kampanye, atau bahkah ulah mereka yang melakukan tindak asusila. Apakah semua anggota DPR seperti itu? tentu saja tidak. Saya percaya bahwa masih ada anggota DPR yang baik, atau setidaknya dari anggota DPR yang buruk itu masih tersimpan hati yang baik dan tindakan yang mulia dan pantas kita jadikan contoh atau panutan.

Rabu,13 Agustus 2014 lalu, saya sangat tersentuh dengan kisah duka yang menimpa Anggota DPR RI, Laurens Bahang. Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu meninggal dunia akibat kesetrum di kamar mandi. Hal yang membuat saya begitu tersentuh adalah fakta bahwa pria yang menjabat Ketua Komisi V DPR tersebut meninggal saat berusaha menyelamatkan putrinya dari sengatan listrik saat berada di kamar mandi rumahnya. Saat kejadian, putri kedua Laurens Bahang, Serli Dama, berteriak dari kamar mandinya karena tersetrum. Seketika Laurens Bahang berusaha menolong putrinya itu, namun naas baginya, dia sendiri malah tersengat listrik dan akhirnya meninggal.

Jujur saya tak begitu mengenal atau mengikuti rekam jejak mendiang Laurens Bahang dalam berbagai pemberitaan media. Entah mendiang Laurens Bahang itu termasuk Anggota DPR yang baik atau yang kurang baik tak begitu penting lagi di mata saya. Satu hal yang pasti dan begitu menginspirasi adalah fakta ayah ini telah mengajarkan saya bahwa seorang ayah adalah pelindung sejati bagi putrinya. Buah hati itu adalah segalanya bagi seorang ayah, hal yang lazim melihat seorang ayah tak berfikir panjang tentang keselamatannya sendiri ketika dia berusaha melindungi anaknya dari segala marabahaya.

Benar, seorang ayah, siapapun itu dan di manapun itu, kemungkinan besar akan melakukan hal yang sama saat dirinya mendapati peristiwa serupa dengan yang dialami Laurens Bahang dan putrinya Serli Dama. Namun, Laurens Bahang ini menjadi berbeda di mata saya karena dia telah melakukakannya, bukan lagi sebuah probabilitas yang samar, bakal gini, bakal gitu, atau semacamnya. Seorang ayah bernama Laurens Bahang itu telah  melakukanya! He did it!! keselamatan sang putri adalah segala-galanya, dia tak perlu berfikir terlalu lama yang mungkin saja akan disesalinya kelak.

Baca juga:

Sang putri, Serli Dama, akhirnya selamat meski sempat dirawat di rumah sakit juga. Tak ada kata lain yang bisa saya ungkapkan selain sedih sekaligus kagum dengan sosok mendiang Laurens Bahang. Kekaguman yang sama dengan kekaguman saya pada Lucky Sondakh, ayah dari terpidana korupsi Angelina Sondakh, yang saya abadikan dalam tulisan berjudul “Angelina Sondakh dan Lucky Sondakh, Malaikat Suci Itu Bernama Ayah” akhir tahun 2013 silam. Ayah adalah lelaki dan pahlawan terhebat bagi para putrinya, tak perlu diragukan atau dipertanyakan lagi!

Bagi kawan-kawan sejawatanya di Senayan, sudah selayaknya memberikan penghormatan yang tinggi untuk seorang Laurens Bahang. Tindakan berani dan terpuji dia sebagai seorang ayah bisa membuka mata rakyat yang terlanjur benci pada anggota dewan. Hal itu juga bisa sedikit memberikan secerca harapan bahwa Anggota DPR bukanlah makhluk-makhluk yang menakutkan, bukanlah manusia yang selalu berlaku culas, ada sisi-sisi nilai kemanusian yang tertanam dalam diri mereka, para manusia berkerah putih.

Dari kejadian ini saya dapat menarik sebuah falsafah kehidupan yang akan bermanfaat bagi para anggota dewan yang katanya terhormat itu. Seorang wakil rakyat seyogianya mengayomi dan melindungi rakyat yang diwakilinya selayaknya seorang ayah pada anaknya, sebagaimana apa yang dilakukan oleh Laurens Bahang terhadap putrinya, Serli Dama. Untuk Serli, mungkin ayahmu telah pergi, namun warisan yang ayahmu tinggalkan untuk kami para laki-laki yang akan menjadi ayah kelak akan abadi, terima kasih untuk ayahmu Serli, orang-orang baik akan berada di tempat yang baik, percayalah!

Yos Beda – 15/8/2014

Referensi:

  1. http://www.beritasatu.com/nasional/202507-tersengat-listrik-ketua-komisi-v-dpr-meninggal-dunia.html
  2. http://regional.kompas.com/read/2014/08/14/15562651/Putri.Ketua.Komisi.V.yang.Tersengat.Listrik.Belum.Tahu.Ayahnya.Tewas
  3. http://regional.kompas.com/read/2014/08/13/20390351/Ketua.Komisi.V.DPR.RI.Tewas.Kesetrum.Saat.Menolong.Anaknya

Berita Terkait.

29 Komentar

  1. hanifmahaldi
    15 Agustus 2014 @16:03:43

    selalu ada penilaian positif untuk siapa saja. Bahkan untuk mereka yg dicap negatif. Itulah proposional dalam menilai objektifitas seseorang. Saya baru tahu mas yos jika ternyata tragedi itu untuk menyelamatkan putrinya, di tv cuma diberitakan kalau almarhum tersengat listrik dan meninggal dunia itu saja.

    Reply

    • Yos Beda
      15 Agustus 2014 @16:34:20

      Betul mas hanif, selalu ada nilai-nilai dari setiap kejadian atau peristiwa apapun di dunia ini
      Saya juga tahunya telat kok, saya tahu kejadian itu pas di rabu pagi, kejadianya itu kan selasa malam, dan kamis malam (tadi malam) baca berita kalau kisah tragis tesebut bermula dari usaha mendiang untuk menolong putrinya, langsung sedih saya 🙁

      Reply

  2. EventJogja Dot Com
    15 Agustus 2014 @17:26:23

    turut berduka cita, dan maap baru tau nama beliau.
    tadi pas pidato kenegaraan pak SBY juga sempat mengheningkan cipta berdoa sejenak utk mendoakan beliau 🙂

    Reply

    • Yos Beda
      15 Agustus 2014 @18:32:42

      Iya mas, teman-teman sejawatnya sudah sepantasnya memberikan penghargaan yang tinggi untuk almarhum.

      Reply

  3. mandor
    15 Agustus 2014 @17:36:00

    Pribadi yang berkorban untuk keluarganya, bahkan bertaruh nyawa untuk keselamatan keluarga.
    Semoga bisa menjadi penghapus dosa beliau

    Reply

    • Yos Beda
      15 Agustus 2014 @18:33:29

      Iya mas benar sekali, semoga apa yang dia lakukan untuk putrinya akan menghapuskan segala dosa yang beliau lakukan semasa hidupnya..

      Reply

  4. dedekusn
    15 Agustus 2014 @19:05:51

    Saya termasuk terpengaruh dengan pemberitaan perilaku negatif sebagian anggota dewan terhormat, sepertinya karena hal itu juga yang menjadikan saya tidak terlalu mengikuti pemberitaannya. Termasuk ketika membaca berita anggota DPR RI Laurens Bahang meninggal dunia karena kesetrum, saya hanya baca judulnya 🙁
    Namun saya juga yakin, tidak semua anggota DPR berperilaku negatif, pasti banyak juga positifnya, seperti yang Pak Laurens Bahang lakukan untuk putrinya, sungguh pengorbanan yang luar biasa. Sebagai seorang ayah, saya juga sangat kagum dengan pengorbanannya. Sungguh pembelajaran yang yang sangat berarti.
    Tulisan-tulisan tentang naluri ke-ayah-an mu keren-keren Yos: Lucky Sondakh, Eminem, & yg ini Laurens Bahang. Thanks, sangat menginspirasi. 🙂

    Reply

    • Yos Beda
      16 Agustus 2014 @10:01:49

      Iya mas benar sekali, saya punya keyakinan setiap 1 dari 10 orang pasti mempunyai hati yang mulia,
      begitu juga di DPR di antara para-para Anggota DPR yang culas itu pasti ada orang baiknya juga,
      Hahahaha, saya malah iri sama mas Dede karena sudah bisa merasakan menjadi seorang ayah beneran, hehehe
      Saya menulis banyak tulisan tentang naluri ke-ayah-an adalah wujud dari kerinduan atau impian saya yang ingin segeran menjadi seorang aya mas,
      Doakan semoga lekas tercapai impian saya tersebut, hehehe

      Reply

  5. Nelson Sitompul
    16 Agustus 2014 @00:08:07

    Memang urusan darah daging (anak), apapun akan dilakukan seorang ayah ya.. tragis tetapi bukti cinta sejati seorang bapak..

    Reply

    • Yos Beda
      16 Agustus 2014 @10:02:35

      Iya mas Nelson, ketika berbicara buah hati, kita akan bisa mendapati sebuah cinta atau bahkan pengorbanan sejati..

      Reply

  6. stupid monkey
    16 Agustus 2014 @01:53:02

    Sosok ayah yang harus di kagumi ini sob, dia rela mati demi putrinya, semoga kita para lelaki bisa memiliki jiwa melindungi seperti beliau ya 🙂

    Reply

    • Yos Beda
      16 Agustus 2014 @10:03:24

      Iya mas, sangat mengispirasi ya almarhum, semoga kelak kita para lelaku bisa menjadi ayah yang baik untuk anak-anaknya 🙂

      Reply

  7. blogger ganteng
    16 Agustus 2014 @14:30:20

    nice, orang baik berada di tempat yang baik

    Reply

    • Yos Beda
      16 Agustus 2014 @15:13:10

      Iya mas, setiap berbuatan akan mendapatkan balasan yang sepadan,
      Seperti orang-orang yang menanam benih kebaikan 🙂

      Reply

  8. Dunia Ely
    16 Agustus 2014 @23:56:01

    Ngenes ya mas cerita saat beliau berusaha menyelamatkan putrinya, semoga arwahnya mendapatkan tempat terbaik di sisiNya

    Reply

    • Yos Beda
      17 Agustus 2014 @18:06:39

      Iya mbak Ely, ngenes banget, tapi ada pelajaran inspiratif yang bisa diambil oleh para lelaki yang akan jadi ayah atau sudah jadi aya 🙂

      Reply

  9. Aan
    17 Agustus 2014 @03:12:18

    smoga saja kedepan saya bisa menjadi bapak yang baik untuk anak-anak kelak,, amin!!!

    Reply

    • Yos Beda
      17 Agustus 2014 @18:07:06

      Aamiin mas Aan, semoga saya juga, hehe

      Reply

  10. kisah pagi
    17 Agustus 2014 @17:31:06

    kisah menarik, dan jadi pertanyaan diri sendiri. Apakah kita siap berkorban untuk anak-anak? Sampai sejauh mana?
    Salam genteyong

    Reply

    • Yos Beda
      17 Agustus 2014 @18:48:36

      Iya mas, benar.. sangat isnpiratif dan jadi pembelajaran buat kita para laki-laki..

      Reply

Tinggalkan Balasan