Sebuah Kepercayaan dan Optimisme Untuk PLN Lebih Baik

Oleh: - 17 Oktober 2012  |

Instagram

Ibuk , Nenek dan Cicitnya
Ibuk , Nenek dan Cicitnya (dok. pribadi)

Siang itu matahari sangat terik, seorang gadis kecil dengan seragam sekolah lusuhnya terlihat baru saja sampai di rumahnya. Selang beberapa menit kemudian dia menuju ke salah satu rumah tetangga, kemudian dia menghampiri kakak-kakaknya yang sudah berada duluan di situ, satu demi satu kulit kacang ia kupas, tangan kecilnya pun terlihat kotor terkena tanah dari sisa kulit kacang yang dia kupas, dia sedang melakukan perkerjaan rutinnya tiap pulang sekolah bersama kakak-kakaknya, menjadi buruh kupas kulit kacang. Adik terkecil dari empat saudara perempuan  itu sangat menikmati pekerjaan ini, dan mengaggapnya seperti bermain saja.

Si bungsu punya motivasi tersendiri ketika melakukan pekerjaan kecilnya ini, berbeda dengan kakak-kakaknya, dia melakukan itu semua demi untuk mendapatkan beberapa rupiah, yang akan dia gunakan untuk iuran menonton Televisi bersama teman-temanya. Saat itu sekitar tahun 70an akhir, menonton TV menjadi suatu hal yang sangat mewah di dukuh Beleh, Kelurahan Bayemharjo, Kecamatan Giritontro, sebuah kecamatan terpencil di bagian selatan Kabupaten Wonogiri.

Pada tahun-tahun tersebut listrik belum merambah daerah Giritontro dan sekitarnya, bahkan di Kecamatan Kota Wonogiri pun saat itu listrik belum merata benar, Sehingga warga Giritontro yang akan menonton Televisi harus menggunakan AKI (Accu), itu pun tak bisa lama-lama, karena AKI tentu perlu di charge lagi bila dayanya sudah habis. Gadis kecil ini senang bila bisa ikut iuran “Nyetrumke AKI”  dari hasil jerih payahnya menjadi buruh pengupas kacang, dia bercerita bahwa dia sangat senang bisa melihat gambar bergerak dari benda berbentuk kotak yang bernama Televisi itu.

Kurang lebih 35 tahun berlalu, gadis kecil itu sekarang telah dewasa dan mempunyai seorang putra, dia pun menceritakan kisah di atas pada putranya sekarang. Saya bangga menjadi putra dari wanita yang masa kecilnya penuh perjuangan ini,  Sungguh bersyukur saya dilahirkan di tempat dan waktu dimana listrik tak menjadi masalah berarti. Tahun 1986, satu tahu sebelum saya dilahirkan, Ayah mengajak Ibu hijrah ke kecamatan kota Wonogiri, listrik di daerah kecamatan kota Wonogiri saat saya dilahirkan sudah cukup merata, Alhamdulillah.

Alhamdulillah, itu lah ucap saya sebagai wujud syukur saya bila mengingat masa-masa saat saya di lahirkan, Terang.. terang.. dan terang. Semua tentu tahu bila bayi yang masih merah walaupun penglihatannya belum sempurna namun akan menangis bila berada dalam kegelapan, kenapa saya bisa tahu, karena Ibu bercerita, ketika saya masih bayi dan sempet beberapa malam menginap di rumah nenek di Giritontro, semalaman saya menagis terus karena gelap, saat itu rumah nenek hanya diterangi 2-3 buah tintir, semacam kaleng susu bekas yg dikasih minyak tanah dan diberi sumbu untuk penerangan malam hari.

Aku dan PLN
Aku dan PLN (akudanpln.blogdetik.com)

Dengan membaca sedikit cerita di atas kita bisa sedikit ambil kesimpulan, bahwa listrik itu sangat penting, Bagi sebuah Negara sebesar dan seluas Indonesia, manajemen pemerataan Listrik bagi rakyatnya bukan perkara yang mudah, bahkan menjadi masalah yang cukup pelik dari tahun ke tahun. Perusahaan Listrik Negara (PLN), memikul tanggung jawab tersebut, tanggung jawab untuk memastikan setiap jengkal tanah di Negeri ini mendapatkan pasokan listrik yang memadai, dan saya tahu itu bukanlah tugas dan tanggung jawab yang mudah.

Baca juga:

Sedikit menilik lini masa berdirinya Perusahaan Listrik Negara (PLN), tanggal 1 Januari 1965 PLN baru terbentuk dan Saat itu pun kapasitas pembangkit listriknya hanya sebesar 300 MW. Memang normal bila 20 tahun pertama berdirinya PLN, listrik masih menjadi suatu hal yang sulit didapatkan dan tak semua orang bisa menikmatinya, hanya warga di kota-kota besar saja yang mungkin bisa menikmati terangnya lampu pijar saat malam tiba. Dan angan-angan akan “Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik” masih jauh dari harapan.

Semua butuh proses, PLN juga butuh proses yang panjang untuk memeratakan pasokan listrik di Tanah Air, Lambat laun proses itu memang mulai terlihat hasilnya “Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik” semakin menjadi nyata. Tapi juga harus di akui, PLN belum mengcover 100 persen Seluruh wilayah Indonesia, Bahkan dukuh Beleh, Kelurahan Bayemharjo, Kecamatan Giritontro, sebuah daerah yang saya ceritakan di awal tulisan ini baru mendapatkan pasokan listrik sepuluh tahun kebelakang.  Saya mencoba obyektif, bahwa sumber daya manusia di PLN  dan sumber daya alam kita belum bisa bersinergi sebagaimana mestinya, tak pelak kinerja PLN pun tidak selaju yang rakyat harapkan.

Banyak hambatan di lalui PLN selama ini, saya rasa tak perlu malu PLN mengakui bahwa selama ini memang terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme di tubuhnya, walau memang skalanya tak semasiv instansi pemerintah lainnya. Akan sangat bijak juga, bila kita  sebagai masyarakat mau mengapresiasi PLN  Sekarang, yang telah menegaskan komitmennya untuk menjalankan praktek penyelenggaraan korporasi yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, sekaligus menegakkan Good Corporate Governance (GCG).

Seperti sebuah kendaraan, taruhlah mobil, jika tiap onderdil mobil bekerja dengan baik dan terawat, Mobil akan bisa berjalan lancar dan tak akan tersendat-sendat, pun demikian dengan PLN ini, Elemen-elemen dalam tubuh PLN harus bisa memegang teguh komitmen untuk menjadikan PLN menjadi lebih baik,  bila praktek penyelenggaraan korporasinya bersih, tak ada preaktek korupsi, kolusi dan nepotisme, saya yakin laju PLN dalam memeratakan Listrik untuk rakyat akan berjalan lancar.

Harapan saya mungkin juga harapan saudara-saudara kita yang belum bisa menikmati listrik adalah “Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik” tak menjadi slogan semata, namun akan segera menjadi kenyataan. Saya, anda, kita, kami dan seluruh Rakyat Indonesia percaya, PLN kedepan akan semakin baik dan mampu melaksanakan tugasnya, sebuah tugas dan tanggung jawab untuk Negara  yang dibangun atas dasar kepercayaan rakyatnya hasilnya akan baik, percayalah!

Refrensi: http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara

Berita Terkait.

39 Komentar

  1. Dani
    17 Oktober 2012 @21:32:02

    Jaman dulu sampe dibela-belain mas ya untuk bisa nonton tv. Semoga PLN bisa sesuai dengan harapannya. Semoga sukses Mas ngontesnya. 🙂

    Barangkali berkenan silahkan berkunjung ke blog financial planning saya di Celengan Semar. 🙂

    Reply

    • Yos Beda
      18 Oktober 2012 @10:31:13

      iya mas, banyak saya temui teman-teman dari daerah lain mengalami hal yang sama, tak hanya di sekitaran wonogiri dan solo. menonton tv jaman dulu itu butuh suatu pengorbanan 🙁 , kita beruntung hidup di era sekarang

      Reply

  2. rangpisang
    18 Oktober 2012 @10:23:17

    hmm.,.jadi ingat, salah satu daerah di Riau dulunya juga belum ada listrik dari PLN,sekarang udah ada jaringan listriknya, jadi klo mo nonton pake accu yang ukuran besar, sempat terbalik masang kabelnya alhasil TVnya hangus.,.,hwhwhw.,.

    ikut kontesnya hari listrik nasional juga ya mas.,.,wah wah,.,semoga sukses 😀

    Reply

    • Yos Beda
      18 Oktober 2012 @10:33:40

      iya mas, kita doakan saja semoga PLN semakin baik kedepanya, dan tetap optimis bahwa sebentar lagi tidak ada warga negara yang tidak mendapatkan haknya untuk menikmati listrik.

      Reply

  3. Ikakoentjoro
    18 Oktober 2012 @11:04:10

    Mudah2an kedepan bener2 lebih baik. Kasian sodara2 yang daerahnya belon ada listrik

    Reply

    • Yos Beda
      18 Oktober 2012 @11:18:38

      iya mbak, semoga kedepanya bisa lebih baik, aminnn

      Reply

  4. gajah_pesing
    18 Oktober 2012 @12:02:22

    wa…keren iks.. semoga menang ya.. 🙂

    Reply

    • Yos Beda
      18 Oktober 2012 @12:05:14

      Aminn mas, terimakasih..

      Reply

  5. shesangdewi
    18 Oktober 2012 @13:59:59

    kalo listrik lg padam,cuma satu yg saya takutin, gak bisa charger ponsel sm laptop heheee

    Reply

    • Yos Beda
      18 Oktober 2012 @14:39:05

      Sekarang masalah itu sedikit bisa teratasi kak,
      Dengan adanya alat penyimpanan data sementara (powerbank) yang bisa digunakan untuk men charger perangkat mobile kita.
      harga powerbank sekaarang murah-murah lagi 🙂

      Reply

  6. Abed Saragih
    18 Oktober 2012 @16:53:50

    Ini artikelnya diikutkan kontes ya Mas.

    Reply

  7. Abed Saragih
    18 Oktober 2012 @20:17:03

    Tes komen Mas..,

    mana tahu masuk SPAM.

    Reply

    • Yos Beda
      19 Oktober 2012 @05:05:41

      iya mas, tadi komentarnya masuk kotak spam
      ini sudah bisa saya munculkan kembali

      Reply

      • Abed Saragih
        19 Oktober 2012 @09:16:21

        Terima kasih banyak ya Mas.Saya bukan SPAMMER mas… kan saya pembaca yang juga menghargai sahabat blogger dengan memberi komentar atas artikel yang dibuat Mas.

        Jadi bisa kembali lagi saya berkomentar disini.
        Thks Mas.Jadi mau sering-kesini deh jadinya 🙂

        Reply

  8. cumakatakata
    18 Oktober 2012 @22:22:17

    Semoga PLN kedepannya semakin baik…

    Sukses Buat Kontesnya Mas….

    Reply

  9. kakaakin
    18 Oktober 2012 @23:56:52

    Saya sih masih sempat ngerasain gela-gelapan waktu kecil dulu 😀
    Gudlak ngontesnya ya 🙂

    Reply

    • Yos Beda
      19 Oktober 2012 @05:04:10

      wah termasuk anak yang beruntung dong kak,
      iya, terimakasih kak

      Reply

  10. whiz
    19 Oktober 2012 @08:17:06

    Ehmm..Semoga menang ya mas 😀

    Reply

Tinggalkan Balasan